Hello. Selamat hari selasa. Selamat tanggal duapuluhdua. Selamat berjanji lagi pada diri sendiri, janji yang pada akhirnya tidak ditepati. Begitu seterusnya.
Hari ini diawali dengan playlist handphone yang tidak sengaja terputar tepat setelah aku selesai mandi. Kemudian mendoktrin hati, agar berkelakuan seperti tiada playlist yang terputar pagi ini. Terus cuma bisa nyudut dikamar dengerinnya, sambil makai vaseline cocoa glow. Tiada komentar. Saat itu jam menunjukkan pukul setengah sembilan pagi. Kebetulan rumah lagi kosong. Opung udah pergi melayat kerumah opung pasar tiga, lima belas menit yang lalu, sedangkan bang ipan udah cabut ngampus sejak jam delapan tadi. Yang terdengar hanya lagu itu. Aku nyudut dikamar sambil makai vaseline cocoa glow.
Liriknya terdengar begitu polosnya, merasa tidak melakukan kesalahan sedikit pun. Entah kenapa aku enggak tega buat nge-off-in handphone. Atau setidaknya keluar dari kamar, pindah keruang TV. Tetap nyudut.
Teringat persis setahun yang lalu, aku mendengarkan lagu yang sama kaya yang ter-suffle pagi ini. Dan perasaan masih tetap saja sama. Yang berbeda hanya, setahun yang lalu aku benar-benar lemah dan tiba-tiba bisa saja meneteskan air mata sambil senyum-senyum. Psikosa. Kalau sekarang, aku sedikit lebih tegar. Hm mungkin. Setidaknya belakangan ini tidak pernah meneteskan air mata untuk hal-hal seperti ini, tidak penting. Terakhir kali aku nangis itu, kemaren malam. Itu pun karna merindukan seseorang. Sekian.
Semenjak pagi tadi menu options now playing dihandphone aku ubah. Khusus buat hari ini, aku hanya ingin mendengarkan lagu itu. Titik. Dan percaya gak percaya, hari ini mungkin sudah seratus kali aku putar lagu dengan judul yang sama. Ya siapa lagi kalau bukan lagu itu.
Aku tidak ingin nangis untuk hari ini. Tidak itu karna lagu. Karna merindukan seseorang. Atau karna duit ATM yang benar-benar udah diambang kematian. Tidak ada. Ah, lagi-lagi aku berjanji pada diri sendiri.
Sehari sebelum hari ini, persisnya kemarin. Aku mencium aroma parfum yang sangat aku kenal. Aroma parfum yang sudah setahun lebih tidak aku hirup lagi. Tapi entah kenapa aku masih sangat kenal dengan aromanya. Lembut dan menenangkan.
Setahuku, cuma dia yang mempunyai aroma parfum selembut itu. Tapi entah kenapa semenjak-semenjak ini, belakangan ini, aku sering menemukan orang yang memiliki aroma parfum yang sama. Orangnya berganti-ganti, tiada tetap. Bahkan sering sekali aku berdoa semoga suatu hari nanti aku menemukan aroma parfum lembut itu berikut dengan dirinya. Mungkin saja aku bisa memeluknya saat itu juga. Mungkin.
Jam sudah menujukkan pukul sebelas malam lewat limapuluh menit. Hari ini aku tutup dengan bella's lullaby. Aku tidak ingin menutup hari ini dengan lagu itu lagi. Cukup sepanjang hari ini aku mendengarkannya. Berharap setelah ini janji bukan hanya sekedar janji. Tidak lagi mengingkari janji yang sama, janji yang dibuat oleh diri sendiri.
Selamat tengah malam :) Selamat beristirahat duapuluhduamei :)