In
FIKSI,
Random Post
Aku tahu, bahkan sangat tahu. Dia tidak akan melakukannya tanpa ku minta. Dan jika pun aku meminta, aku yakin dia mengabaikannya. Tapi beginilah pilihan, iya pilihanku sendiri. Apapun resikonya, entah dia peduli ataupun tidak ataupun pura-pura tidak peduli; ikhlaskan. Karna selalu memperhitungkan apa yang diberikan kepada orang lain lalu berharap mendapat imbalan yang pantas, akan membuat mu gelisah.
Sebenarnya, ada rasa sedih. Hancur. Aku yakin dia tidak mungkin tidak tau. Dia tau, ya dia tau! Tapi kenapa dia seolah-olah tidak tau? Atau emang tidak mau tau lagi kah?
Ternyata teori ikhlas itu tidak semudah keliatannya ya. Entah akunya ikhlas atau emang pasrah karna tidak tahu lagi solusi menghancurkan tembok cina di hatinya itu. Entah.
Melunak sedikit bisakah? Hey!