Bukan tidak melakukan apa-apa. Hanya, tetaplah berusaha. Walaupun terkadang tidak membuktikan apa-apa, aku melihatnya.
Waktu tidak pernah cukup panjang untuk menceritakan hal-hal yang berhubungan dengan kamu. Selalu saja kurang bagiku. Seperti kemarin, 12 Oktober. Rasanya aku ingin hari itu menjadi 48 jam saja. Tapi menjelang pukul 8 malam, aku mau tanggal 12 Oktober dihapuskan. Kenapa? Ya karna kamu.
Aku merasa ada hal yang seharusnya 'tidak menjadi alasanku mengalami palpitasi cordis stage akhir' menjelang pergantian hari Jumat dan Sabtu kemarin. Tak terkecuali hal itu adalah kamu.
Aku ingin pergi, sejauh mungkin. Ketempat dimana aku tidak dapat mengenal mu, mengenal mereka yang mengenal mu, atau orang yang kau kenal.Sehingga aku tidak harus mengalami tidak harus merasakan paroxysmal noctural dypsnoe et causa hypersonored cordis syndrome eksaserbasi.
Aku ingin pergi.
Namun seberapapun usaha ku untuk pergi, aku pasti kembali lagi kesini. Kerumahku. Yang faktanya, ya rumahku itu kamu. Lalu waktu seakan tak pernah cukup untuk membahas hal-hal tentang mu, sekecil apapun itu.
Kamu tahu? Ada hal yang sangat ku sesalkan.
Seharusnya aku tidak diajarkan untuk berharap. Karna semakin banyak aku berharap, kecewa ku juga semakin banyak. Seperti kemarin. Terasa begitu membahagiakan memang, tapi ada saja yang kurang. Yang kurang itu, ya kamu. Lagi-lagi waktu tak pernah cukup untuk menceritakan tentang mu.
Sekarang, bisakah kamu bersama ku? Disini menghabiskan hari yang memang sudah ditakdirkan 24 jam.
Menemaniku tertawa, merajut impian. Menghapus air matamu, memeluk kemarahanmu. Menungguku lulus dokter, menggandeng tanganmu saat foto wisuda. Lalu berpegangan tangan ke altar gereja, bersumpah untuk satu hati. Bukankah jika kita bersama, waktu 24 jam pun akan terasa sangat cukup? Menurut mu bagaimana? Atau jika kau mau, aku akan menciptakan zona waktu kita sendiri. Sehari, 48 jam.
Sebenarnya ini tulisan apa? Aku juga tidak sepenuhnya paham.
Yang ku tahu hanya, waktu tak pernah cukup menceritakan hal tentang mu. Bagaimana dengan mu?
Dan yang terakhir. Aku katakan, selamat ulangtahun ke 19 Nisa! Semakin dewasa dan fokus sama hal-hal yang memang ingin kamu raih. Mulailah belajar menyusun waktu. Karna bagaimanapun, waktu hanya 24 jam. Bukan 48 jam seperti yang kamu inginkan.
Random ya?
Hehehe :)
Medan, 12 Oktober 2012,
Saat mati lampu, jam 9 malam waktu setempat,
Aplikasi notes Nokia E-5.
Aplikasi notes Nokia E-5.
Aku lapar. Butuh sepiring nasi ikan teri sambel dan sayur daun ubi tumbuk bersantan buatan mama. Aku juga butuh kamu, menemaniku makan lalu kita bercerita-cerita. Menceritakan apa yang bisa diceritakan. Bisakah kamu datang kemari?
:)
:)
Sumber Gambar : Koleksi Pribadi
Aku jatuh cinta lagi. Pada dia pemilik senyum tipis, wajah baby face dengan gaya kreak itu.
Setiap hari aku memperhatikannya. Memperhatikan dia tertawa dengan santai, melangkahkan kaki dengan sahabat-sahabatnya, melewati ku. Menunggunya setiap pagi, mendoakannya setiap malam. Begitu seterusnya.
Aku jatuh cinta lagi. Bukan pada manusia super atau artis papan atas, hanya mahasiswa ya seorang mahasiswa. Yang ku tahu hanya, dia memiliki isyarat tubuh yang menarik. Menarikku. Seolah-olah dia gravitasi. Melemparkan magnet bumi, hingga ku tak tahu bagaimana harus memalingkan mata dari siluetnya.
Aku jatuh cinta lagi. Terdengar klise memang, tapi inilah yang sebenarnya. Aku sudah lama ingin menyapanya. Mengatakan bahwa dia benar-benar sangat menarik. Menyanyikan beberapa lagu berlirik manis, yang sering kali aku nyanyikan saat membayangkannya.
Aku jatuh cinta lagi. Lalu? Aku mulai merindukannya. Mulai menuliskan namanya dalam setiap lembaran fotokopi slide kuliah. Mulai tersenyum sendiri. Mulai bahagia. Mulai takut kehilangan.
Aku jatuh cinta lagi. Detak jantungku berubah, berirama abnormal. Frekuensi nafasku meningkat.
Aku jatuh cinta lagi. Jatuh lagi pada dia yang dapat membuatku menjadi diriku sendiri. Pada dia yang selalu menyindir dengan kata-kata menyebalkan disertai tatapan lembut. Pada dia yang sebenarnya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Pada dia yang mungkin saja tidak menganggap kehadiranku.
Ya. Aku jatuh cinta lagi. Setiap hari, semakin bertambah. Tidak peduli dia berjalan sejauh mana. Mengabaikan kalimat-kalimat menyebalkan dari bibirnya yang lebih pantas untukku kecup. Selalu begitu, setiap waktu.
Mungkin ini yang dinamakan jatuh cinta. Bisa tersenyum hanya karna hal sepele. Bisa murung tiba-tiba saat dia menggoda yang lain. Kuyakin, aku jatuh cinta lagi. Tentu saja pada orang yang sama. Berkali-kali seperti itu. Semakin lama, semakin sayang. Padahal orang itu tidak melakukan apa-apa. Bahkan untuk menoleh kepada ku pun tidak ingin.
Sekali lagi ku katakan, aku jatuh cinta. Rasanya masih sama saat pertama kali bertemu dengannya.
Sebenarnya aku tidak sepenuhnya paham. Apa ini sudah dapat didefinisikan sebagai bentuk nyata dari jatuh cinta?
Ah sudahlah, apa pentingnya? Yang penting aku jatuh cinta, udah itu aja :)