"The truth is, I have met the right person, and he's not in love with me, and until I stop loving him, no one else really has a chance." - Four Weddings and a Funeral, 1994 

"Kamu boleh berkata tidak. Namun aku masih bisa merasakan getaran yang sama. Getaran disaat aku dan kamu menjadi kita. Aku akan memelukmu. Pasti di kota yang sama."

Repost. From coleurjingga(dot)tumblr(dot)com

Jika kau memiliki dendam yang ingin kau lepaskan, jika kau ingin berdoa untuk orang atau hal yang kau benci, kau akan bebas. Jika didalam doa, kau meminta agar segala sesuatu yang kau inginkan untuk mu diberikan kepada mereka, kau akan bebas. Mintalah kesehatan, kemakmuran, kebahagiaan mereka, maka kau akan bebas. Bahkan jika kau tidak sungguh-sungguh menginginkannya bagi mereka, dan doa mu hanya sekedar kata-kata, dan kau tidak tulus memaksudkannya, tetaplah lakukan. Lakukan setiap hari selama dua minggu maka kau akan menemukan bahwa kau telah bersungguh-sungguh memaksudkannya dan menginginkannya bagi mereka, dan kau akan menyadari bahwa ditempat dulu kau merasakan kepahitan, dendam dan kebencian kini telah berubah menjadi rasa pengertian dan cinta yang berbelas kasih. 

Selamat bebas dari dendam! 

"Tetaplah disitu, di jarak yang masih bisa aku rengkuh. Setidaknya jika tidak bisa bahagia bersama, aku masih bisa melihatmu bahagia."

Aku harus gimana kalau tengah malam gini tiba-tiba kangen kamu? Ya aku bisa apa coba? Sigh.

"Pokoknya stop mendam dan bertindak seolah-olah semuanya baik, Kak Cak. Sudah cukup sandiwaranya. Kau sudah hampir 20 tahun loh, mau sampai kapan begini terus? Ini saatnya kembali kedunia nyata, Kak." - Utary

"Sebab cinta itu memaafkan, menguatkan, pun menyembuhkan. Tak akan karena patah hati kau mati, hanya memang kadang membuatmu seperti ingin bunuh diri."

"Target liburan kali ini sederhana saja, cukup menikahkan Boy di game Harvest Moon." - Novia Hutabarat  

"Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur." ( Filipi 4:6 ) 

I need a holiday !!!!

nb : Tulisan ini dikutip dari sebuah majalah sastra yang aku temukan di perpustakaan semasa SMA dulu; tiga tahun yang lalu. Baru kesampaian ngeposting sekarang setelah secara tidak sengaja menemukannya di barisan note lama dalam handphone. Aslinya ditulis dalam bahasa asing, kemudian diterjemahkan dalam bahasa indonesia.

Saya lebih suka melihat mu seperti ini.
Meracau banyak-banyak di media sosial, menjawab-i segala bentuk mention-mention wanita seksi dan membuat tweet-tweet ambigu yang kadang bikin saya gemetaran.
Saya lebih suka melihat mu seperti ini.
Tertawa konyol di lorong kampus, menjahili siapa pun yang bisa dijahili, tersenyum misterius kepada saya, lalu pura-pura membuang muka.
Saya lebih suka mendapati mu seperti ini.
Ngeposting hal-hal lucu di blog, membuat orang tertawa, membuat saya tersenyum.
Saya benar lebih suka menemukan mu yang seperti ini, marah-marah di twitter atau sekedar galau melalui tweet-tweet ambigu.

Karna, menemukan mu diam dan tidak berekspresi bisa membunuh saya perlahan.

Saya lebih suka melihat seperti ini, maka teruslah seperti ini.

Aku           : "Jadi? Sudah jadian?"

Bang Ivan  : "Sudah"

Aku           : "Senang banget lah ya? Sudah berapa lama abang itu nunggu kakak itu rupanya bang?"

Bang Ivan   : "Enam-Tahun. Senang dong, tadi aja kerjaannya senyum terus. Bodoh kali pacarnya si cewek, bisa-bisanya kalah sama D3. Padahal dia dokter, zz dokter abal-abal"

Aku            : "Ini bukan soal tamat darimana dan gelarnya apa bang. Ini soal siapa yang lebih lama membuat kakak itu nyaman"