Holaaaa! I'm back!
Setelah meninggalkan project #30HariMenulisBlog dengan tanpa tanggung jawab, aku kembali lagi. Sorry dan maaf untuk semua harapan palsu yang sudah ku tebar dengan tanpa rasa berdosa sebulan yang lalu. Ternyata aku tidak begitu adil untuk bisa membagi antara waktu menulis blog dan belajar UKMPPD. Justru malah waktu buat mempersiapkan UKMPPD kemaren rasa ku kurang dan ga begitu maksimal. Mudah-mudahan pengumuman bulan depan bisa aku sambut dengan kebahagian, karna sejujurnya agak tidak yakin dengan soal CBT kemaren.
Jadi.... kali ini aku balik lagi ke hobi dan rutinitas yang sudah lama aku tinggalkan. Yap, movie marathon! Selain makan dan menulis, salah satu kegiatan yang menjadi sumber kebahagiaan ku adalah nonton. Tapi entah kenapa lebih suka nonton dirumah daripada nonton di bioskop langsung, yah mungkin alasannya adalah karna lebih hemat haha.
Aku suka segala macam jenis film. Dari yang modelnya animasi naruto di global tv sampai upin-ipin di MNC TV aku juga suka. Hanya saja aku agak menghindari film-film kolosal dan action yang berdarah-darah, termasuk tipe film psikopat yang jalan ceritanya membinasakan manusia dengan cara membabibuta. Jadi, sebenarnya aku tidak mencintai segala jenis film sih haha milih genre juga ujungnya.
Nah sekarang aku mau review film bollywood yang menurutku makna dan pelajaran didalam jalan ceritanya cukup banyak. Apalagi jalan ceritanya tentang keluarga yang di kombinasi dengan unsur komedi dan romance. Yes! Aku paling suka genre seperti ini. Tipe-tipe film ini sama seperti film Hello Ghost dan Sanam Teri Kasam, someday I will review film ini juga di blog. Jadi, kalian mesti tetap pantengin blog ini ya. Karna kedepannya aku bakal sering review film - film bagus yang menurutku sayang buat dilewatkan.
Rasanya sayang sekali kalau film-film bagus ga direview. Apalagi kalau aku nih ya, sebelum mau nonton suatu judul film pasti googling dulu buat nyari sinopsis dan rating. Kalau kira-kira sinopsis dan ratingnya tidak terlalu menarik, aku sih biasanya males buat nonton haha (edisi ga mau rugi kuota wkwk).
Kapoor and Son's (2016), ini film bollywood. Buat yang gak suka sama film india, jangan buru-buru negative thinking dulu deh, karena ini film ceritanya seriusan mendidik. Gimana cara kita buat menjaga keluarga diatas kenyataan yang sulit dan rasanya mustahil untuk dipertahankan.
Film ini ceritanya tentang sebuah keluarga dengan dua orangtua, dua anak laki-laki (yang tjakep-tjakep hihi) dan seorang kakek tua berumur 90 tahun. Mereka tinggal di sebuah rumah pedesaan yang aku pribadi suka dengan lingkungan rumahnya. Jadi kedua anak laki-laki keluarga ini Rahul si kakak dan Arjun si adik bekerja diluar negri. Mereka dua orang kakak beradik yang ga akrab-akrab banget, sering berantem perihal pembagian kasih sayang orangtua mereka yang terlalu banyak pada si kakak Rahul. Arjun si adik jadi males pulang kerumah karna dirumah itu dia selalu menjadi bayang-bayang sosok sempurna Rahul.
Rahul Kapoor adalah seorang laki-laki keren yang mempunyai sifat baik, sabar, sangat mencintai keluarga dan mempunyai karir yang bagus. Di keluarga ini dia dianggap si sosok sempurna, karna tidak memiliki sedikitpun celah dalam dirinya. Bener-bener perfecto lezatos lah si Rahul ini. Berbeda dengan adiknya Arjun Kapoor, sesosok laki-laki yang lucu, ceria, masa bodoh, santai dan yah aku pikir sih sosok laki-laki pacarable banget sih haha. Tapi sayangnya si Arjun ini tidak memiliki pekerjaan yang tetap, dia seorang pekerja paruh waktu dan seorang novelis gagal. Jadi dalam keluarga itu, Arjun sering sekali dibanding-bandingkan dengan kakaknya Rahul yang sukses. Arjun terlihat santai saja ketika dibanding-bandingkan dengan kakaknya, namun sebenarnya dalam hati dia sedih dan terpukul.
Suatu hari kakek mereka, Tuan Rashi Kapoor terkena serangan jantung. Jadi dua anak cowok Rahul dan Arjun dipanggil balik ke kampung atas permintaan kakeknya. Akhirnya sampailah Rahul dan Arjun dirumah yang sebenarnya penuh dengan pertengkaran internal keluarga, karna Ayah mereka Harsh dan Ibu mereka Sumita sudah lama pisah ranjang. Hal ini karna Harsh selingkuh dengan teman satu kantornya dulu. Dari sini aku ambil kesimpulan, satu-satunya pihak netral dalam rumah itu hanya si 'Dadu' atau kakek yang berumur 90 tahun. Dan bisa dibayangkan betapa pusingnya seorang kakek yang umurnya hampir seabad menghadapi empat orang dengan isi kepala yang berbeda dalam satu rumah yang sama.
Isi rumah ini penuh dengan konflik internal yang tidak terduga-duga. Awalnya aku sedikit bosan di sepuluh menit pertama film ini diputar. Namun ketika muncul adegan-adegan lucu, rasa bosan itu mendadak hilang. Film ini bener-bener bisa menempatkan kapan harus membuat penonton tertawa, bertanya-tanya dan menangis. Aku ga nyangka bisa nangis diakhir cerita, ya karna emang beneran bagus sih ceritanya.... hmm atau emang aku orangnya gampang terharu sama film kali ya haha. Selain itu film ini juga penuh dengan emosi para pemain yang seolah-olah memang seperti keluarga beneran.
Diakhir, ada perkataan Dadu (sebutan buat si kakek) yang sukses bikin aku terharu, "Semarah apapun kita terhadap suatu permasalahan, jangan pernah berpikir untuk meninggalkan keluarga."
Untuk film ini aku kasih nilai : 4/5
Aku rasa kalian harus menonton film ini segera, terutama buat anak-anak rantau yang sedang sekolah atau bekerja sehingga jauh dari keluarga. Semoga setelah ini kalian bisa memetik pelajaran-pelajaran yang tersirat maupun tersurat.
Selamat menonton dan selamat berlibur!