Aku mencintai hujan, tapi juga membencinya.
Aku mencintai kehadirannya di malam hari, tapi membencinya di pagi hari. Aku mencintainya ketika ku ingin tidur, tapi membencinya ketika ku hendak pergi. Aku menyukai suara tetesan airnya, tapi membenci genangan air yang disebabkan olehnya didepan pintu rumah ku. Aku merindukannya, tapi membencinya juga. Aku mencintainya, tapi membencinya juga. Aku mengharapkan kedatangannya, lalu membencinya lagi.
Bagaimana bisa dua perasaan berbeda berjalan dalam satu waktu?
Dia sama seperti mu.
Aku begitu mencintaimu, tapi membencimu juga. Aku sangat merindukanmu, tapi sangat membencimu juga.
Dia sama seperti mu.
Hujan sama seperti mu.
Aku mencintai kehadirannya di malam hari, tapi membencinya di pagi hari. Aku mencintainya ketika ku ingin tidur, tapi membencinya ketika ku hendak pergi. Aku menyukai suara tetesan airnya, tapi membenci genangan air yang disebabkan olehnya didepan pintu rumah ku. Aku merindukannya, tapi membencinya juga. Aku mencintainya, tapi membencinya juga. Aku mengharapkan kedatangannya, lalu membencinya lagi.
Bagaimana bisa dua perasaan berbeda berjalan dalam satu waktu?
Dia sama seperti mu.
Aku begitu mencintaimu, tapi membencimu juga. Aku sangat merindukanmu, tapi sangat membencimu juga.
Dia sama seperti mu.
Hujan sama seperti mu.