Tau rasanya dilupakan? Itu 10x lipat lebih menyakitkan dari diputusin tanpa alasan. Apalagi kalau di lupakan sama orang-orang yang kita sayang. Gatau lagi deh mau ngejelasinnya kayak apa.

But sometimes, kita harus kuat ketika menghadapi momen-momen kayak gini. Ya logikanya, gak selamanya kita di ingat kan? Ada saat dimana kita 'memang harus' dilupakan. Mungkin karna orang lain atau memang sangaja dilupakan.

Dan aku disini, jauh lebih baik setelah menulis catatan ini. Aku dapat bernafas lega setelah sebelumnya gak bisa mekik buat nangis karena di balut kostum fashion show go green dan make-up menor.

Kesimpulannya? Nisa itu memang cengeng :))

Tulisan ini dibuat tanggal 27  Oktober 2012, 

Kantin Koko, sambil nangis.
Sama seperti isi tulisan ini, aku juga lupa buat ngeposting tulisan ini di blog.

Sejenak berandai-andai. 

Jika nanti aku bertemu dengan mu lagi. Mungkin saja kita bertemu saat kau sedang membaca sebuah buku di bilik filsafat manusia Gramedia atau saat aku sedang menunggu pasien di salah satu ruang praktek yang ternyata tanpa di duga pasien itu adalah kau. Apa yang akan kau katakan pertama kali dan apa yang akan ku lakukan?

Mungkin kita saling menebak-nebak, siapa yang pertama sekali akan menyapa ataupun tersenyum. Mulai berhalusinasi tentang hal-hal yang sudah kita rencanakan sebelumnya, jika suatu hari nanti kita bertemu dengan sengaja ataupun tidak disengaja. Apa yang akan kau lakukan?

Sudah tentu yang pertama kali ku lakukan adalah, tersenyum. Jika nanti senyum ku terlihat kaku dan tidak tulus, itu bukan karna aku membenci mu tapi karna begitu kaget melihat wajah ganteng mu berada nyata di depan ku.

Lalu aku akan mencoba menyapa mu, menyebut nama mu untuk pertama kalinya setelah sekian lama kita tidak bertatap muka. Jika nanti suara ku terdengar bergetar, itu karna aku takut salah mengeja nama mu. Aku terlalu berhati-hati agar tidak merusak hati mu sekali lagi. Harus berhati-hati.

Selanjutnya kan ku beranikan diri untuk menanyakan kabar mu. Kau akan melihat sorot mata ku nanar dan tangan ku yang gemetar saat menanyakan hal ini. Itu semua semata-mata karna aku ingin sekali memeluk mu, bersandar di dada bidang itu untuk waktu yang lama sekali. Ingin menangis, tidak tahu harus menangis bahagia karna menemukan mu atau menangis pilu karna kau tidak merasakan hal yang sama dengan apa yang ku rasakan. Kau juga akan mendengar ku mengatakan kalimat seperti ini, "Hei, sekarang makin gendut aja ya".  Itu hanya sekedar basa-basi agar rindu dan semua perasaan ku tidak terlihat sangat jelas di pelupuk mata mu.

Aku tidak ingin kau tahu kalau aku masih begitu sangat mau menggenggam tangan mu, menatap mata mu dan menghirup aroma parfum maskulin mu berlama-lama. Aku takut. Aku takut menghancurkan hati mu sekali lagi.

Lalu akhirnya kita berpisah lagi, kau menuju kehidupan mu dan aku menuju lembaran-lembaran kertas yang di tulis untuk menceritakan mu. Aku mulai merindukan mu lagi. Mulai menghitung hari, kapan lagi kita bisa bertemu.

Bagaimana dengan mu? Apa yang akan kau lakukan jika suatu hari nanti kita bertemu? 

Akhir-akhir ini Blackberry Gemini ku sering nge-restart sendiri. Terus bakalan hidup lagi kalau dicolokin dengan charger yang sudah dialiri listrik. Aku menarik kesimpulan sendiri, mungkin sudah seharusnya menggantinya dengan batrai baru. Karna kalau dilihat-lihat sih, memang batrai yang sekarang udah gembung seperti perut ibu hamil akibat keseringan aku charger tanpa harus menunggu lowbat dulu. Akhirnya batrai jadi cepat banget habis, nge-chargernya juga cepat dan akhirnya nge-restart. Tapi kemarin kata Aryo, alasan BB suka nge-restart sendiri karna kelebihan RAM. Aku juga gak ngerti apa itu RAM, kalau katanya sih itu semacam kecepatan aplikasi yang sedang ON. Hem, masih ga ngerti juga sebenarnya.

Mungkin hati seseorang bisa diibaratkan seperti batrai handphone. Saat hati sudah terlalu lama memendam, menerima semua masukan dalam bentuk saran maupun kritikan, terlalu lama menunggu, dan terlalu banyak bersabar, hatinya jadi gembung seperti perut ibu-ibu hamil; ujung-ujungnya hati bakal nge-restart sendiri. Mulai dari awal lagi, menerima lagi, dan memendam lagi lalu nge-restart lagi. Begitu seterusnya, tidak akan berubah sebelum hatinya diganti dengan hati yang baru.

Tapi memangnya hati bisa diganti dengan hati yang baru? Bisa.

Gambar : Hasil Pencarian Google 

Namun sayang, hati bukan batrai yang akan berhenti nge-restart saat diganti dengan yang baru. Tetap saja akan ada masa dimana hati kembali nge-restart lagi, memendam dan bersabar lagi. Karna hati itu reversible, bisa berubah-rubah.

Katanya, disetiap natal itu ada santaclaus. Dia akan memberikan kado tengah malam, melalui cerobong asap, lalu tersenyum damai. Jika santaclaus itu benar-benar ada, aku tidak akan meminta hal-hal yang sama seperti tahun sebelumnya; seseorang yang baru. Aku akan meminta hati baru. Sungguh. Karna menggunakan hati yang sudah gembung seperti ini benar-benar melelahkan, bikin capek sendiri.

Kamu tidak bisa selamanya membiarkan blackberry me-restrat sendiri, tapi harus membelikannya batrai baru. Sama halnya dengan hati.

Ini sudah akhir tahun kedua semenjak itu, mau sampai kapan memendam dan membiarkan hati mu me-restrat sendiri? Kalau akhirnya santaclaus tidak datang juga, bagaimana? Sudahlah, jangan keras kepala. Sudah mulai lelahkan? Tunggu apa lagi? Ini hati mu, bukan hati santaclaus. Hanya kau yang bisa membuatnya lahir menjadi sesuatu yang baru :)

Sabtu, 15 Desember 2012
Anissa Florence Oktina Pardede
Kamar 4 x 4 meter, bersiap-siap untuk natal universitas.

Fine! Tahun lalu aku udah ngeposting tentang Soundtrack Breaking Dawn Part 1 kan? (lihat postingan aku November 2011). Nah, sekarang aku mau ngepost tentang soundtrack breaking dawn part 2.
Anyone? :p
Di klik aja ya listnya, udah bisa langsung download kok.
(sign in dulu di www.4shared.com)

 

Selamat Mendengarkan! :D

Kangen Papa, kangen Mama, kangen Alda, kangen Deas, kangen Ebit!

Kangen-kangen-kangen!

...

Dan kangen kamu juga!

Thanks :)

I wish.... December can give me good memories.

Be faster Christmas!

Waktu tidak pernah cukup panjang untuk menceritakan hal-hal yang berhubungan dengan kamu. Selalu saja kurang bagiku. Seperti kemarin, 12 Oktober. Rasanya aku ingin hari itu menjadi 48 jam saja. Tapi menjelang pukul 8 malam, aku mau tanggal 12 Oktober dihapuskan. Kenapa? Ya karna kamu.

Aku merasa ada hal yang seharusnya 'tidak menjadi alasanku mengalami palpitasi cordis stage akhir' menjelang pergantian hari Jumat dan Sabtu kemarin. Tak terkecuali hal itu adalah kamu.

Aku ingin pergi, sejauh mungkin. Ketempat dimana aku tidak dapat mengenal mu, mengenal mereka yang mengenal mu, atau orang yang kau kenal.Sehingga aku tidak harus mengalami tidak harus merasakan paroxysmal noctural dypsnoe et causa hypersonored cordis syndrome eksaserbasi.

Aku ingin pergi.

Namun seberapapun usaha ku untuk pergi, aku pasti kembali lagi kesini. Kerumahku. Yang faktanya, ya rumahku itu kamu. Lalu waktu seakan tak pernah cukup untuk membahas hal-hal tentang mu, sekecil apapun itu.

Kamu tahu? Ada hal yang sangat ku sesalkan.

Seharusnya aku tidak diajarkan untuk berharap. Karna semakin banyak aku berharap, kecewa ku juga semakin banyak. Seperti kemarin. Terasa begitu membahagiakan memang, tapi ada saja yang kurang. Yang kurang itu, ya kamu. Lagi-lagi waktu tak pernah cukup untuk menceritakan tentang mu.

Sekarang, bisakah kamu bersama ku? Disini menghabiskan hari yang memang sudah ditakdirkan 24 jam.

Menemaniku tertawa, merajut impian. Menghapus air matamu, memeluk kemarahanmu. Menungguku lulus dokter, menggandeng tanganmu saat foto wisuda. Lalu berpegangan tangan ke altar gereja, bersumpah untuk satu hati. Bukankah jika kita bersama, waktu 24 jam pun akan terasa sangat cukup? Menurut mu bagaimana? Atau jika kau mau, aku akan menciptakan zona waktu kita sendiri. Sehari, 48 jam.

Sebenarnya ini tulisan apa? Aku juga tidak sepenuhnya paham.

Yang ku tahu hanya, waktu tak pernah cukup menceritakan hal tentang mu. Bagaimana dengan mu?

Dan yang terakhir. Aku katakan, selamat ulangtahun ke 19 Nisa! Semakin dewasa dan fokus sama hal-hal yang memang ingin kamu raih. Mulailah belajar menyusun waktu. Karna bagaimanapun, waktu hanya 24 jam. Bukan 48 jam seperti yang kamu inginkan.

Random ya?

Hehehe :)

Medan, 12 Oktober 2012,

Saat mati lampu, jam 9 malam waktu setempat,
Aplikasi notes Nokia E-5.

Aku lapar. Butuh sepiring nasi ikan teri sambel dan sayur daun ubi tumbuk bersantan buatan mama. Aku juga butuh kamu, menemaniku makan lalu kita bercerita-cerita. Menceritakan apa yang bisa diceritakan. Bisakah kamu datang kemari?

Sumber Gambar : Koleksi Pribadi 

Aku jatuh cinta lagi. Pada dia pemilik senyum tipis, wajah baby face dengan gaya kreak itu.

Setiap hari aku memperhatikannya. Memperhatikan dia tertawa dengan santai, melangkahkan kaki dengan sahabat-sahabatnya, melewati ku. Menunggunya setiap pagi, mendoakannya setiap malam. Begitu seterusnya.

Aku jatuh cinta lagi. Bukan pada manusia super atau artis papan atas, hanya mahasiswa ya seorang mahasiswa. Yang ku tahu hanya, dia memiliki isyarat tubuh yang menarik. Menarikku. Seolah-olah dia gravitasi. Melemparkan magnet bumi, hingga ku tak tahu bagaimana harus memalingkan mata dari siluetnya.

Aku jatuh cinta lagi. Terdengar klise memang, tapi inilah yang sebenarnya. Aku sudah lama ingin menyapanya. Mengatakan bahwa dia benar-benar sangat menarik. Menyanyikan beberapa lagu berlirik manis, yang sering kali aku nyanyikan saat membayangkannya.

Aku jatuh cinta lagi. Lalu? Aku mulai merindukannya. Mulai menuliskan namanya dalam setiap lembaran fotokopi slide kuliah. Mulai tersenyum sendiri. Mulai bahagia. Mulai takut kehilangan.

Aku jatuh cinta lagi. Detak jantungku berubah, berirama abnormal. Frekuensi nafasku meningkat.

Aku jatuh cinta lagi. Jatuh lagi pada dia yang dapat membuatku menjadi diriku sendiri. Pada dia yang selalu menyindir dengan kata-kata menyebalkan disertai tatapan lembut. Pada dia yang sebenarnya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Pada dia yang mungkin saja tidak menganggap kehadiranku.

Ya. Aku jatuh cinta lagi. Setiap hari, semakin bertambah. Tidak peduli dia berjalan sejauh mana. Mengabaikan kalimat-kalimat menyebalkan dari bibirnya yang lebih pantas untukku kecup. Selalu begitu, setiap waktu.

Mungkin ini yang dinamakan jatuh cinta. Bisa tersenyum hanya karna hal sepele. Bisa murung tiba-tiba saat dia menggoda yang lain. Kuyakin, aku jatuh cinta lagi. Tentu saja pada orang yang sama. Berkali-kali seperti itu. Semakin lama, semakin sayang. Padahal orang itu tidak melakukan apa-apa. Bahkan untuk menoleh kepada ku pun tidak ingin.

Sekali lagi ku katakan, aku jatuh cinta. Rasanya masih sama saat pertama kali bertemu dengannya.

Sebenarnya aku tidak sepenuhnya paham. Apa ini sudah dapat didefinisikan sebagai bentuk nyata dari jatuh cinta?

Puji Tuhan,
nulis tulisan ini gak sambil nangis :)

Bang, tahu tidak? Salah satu kolom di aplikasi tweetdeck ku, tepatnya kolom paling ujung sebelah kanan, berisi semua hal tentang mu. Tweet mu, mention mu, mention mereka kepadamu, semuanya ada disana bang.

Bang, tahu tidak? Di operamini handphone ku ada bookmark twitter mu, ada tab khusus facebook mu. Aku sengaja membuatnya bang, aku ingin memperhatikan mu. Aku ingin lebih mudah melihatmu, walaupun sebenarnya hal-hal seperti itu tidak cukup membantu. Bagiku jarak tidak cukup membuatku menyerah untuk selalu melihatmu, memperhatikanmu.

Bang, tahu tidak? Aku sering sekali gondok sendiri saat menemukan kau bergombal ria dengan cewek cantik di twitter. Aku selalu marah ketika melihat foto mesramu dengan perempuan seksi di facebook. Aku merasa, aku gagal bang. Ingin rasanya aku mengatakan padamu bahwa aku benar-benar tidak suka melihat mu tertawa karna perempuan lain. Aku tidak rela mendapatkanmu menangis karena wanita diluar sana. Aku cemburu bang.

Bang, tahu tidak? Aku selalu mencapture tweet-tweet mu atau status facebook yang yang isinya 'barangkali' untuk ku. Tapi sering kali aku merasa sedih sendiri, saat tersadar bahwa semua itu bukan untukku. Aku pikir itu untuk wanita seksi diluar sana, didekatmu. Lagi-lagi aku merasa tidak berguna.

Sebenarnya bang, aku lebih sering sesak nafas ketika memperhatikan mu. Aku takut bahwa kau diambil oleh orang lain. Aku tidak ingin mereka merebut semua perhatianmu kepadaku secepat itu. Kalau kau bisa lebih peka sedikit, aku sering sekali membahas mu di twitter. Sama seperti abang membahas wanita itu.

Bang, banyak hal yang tidak kau ketahui. Tapi kau harus tahu satu hal, aku selalu mendoakan mu.

"if  have a chance to hurt you, i wouldn't do it"

Mendoakan orang yang sudah 'mengobrak-abrik mood' kita bukanlah perkara yang mudah. Terlebih-lebih jika orang itu sudah menyebabkan setengah bagian dari senyum mu luluh lantak. Itu sulit. Bawaannya pasti pengen nyumpahin, mengutuknya agar tidak bahagia disana. Mendapatkan hal yang sebanding dengan apa yang kita rasakan. Tidak rela melihat dia tertawa lepas. Tidak ikhlas menemukan dia tertidur nyenyak.

Lebih sial lagi kalau ternyata orang yang meluluh-lantakkan senyum mu tadi juga merupakan orang yang menciptakan senyummu. Kamu tau rasanya gimana? Sesak. Dibuat bahagia dan dibuat nangis oleh orang yang sama, gak enak. Rasanya seperti hati kita ini tidak punya harga lagi. Dilempar keatas, dilempar kebawah. Tapi karna udah terlanjur sayang, ya ikhlasin aja ya. Dibawa senyum aja, padahal hati udah sakit banget. Munafik.

Jadi ingin membencinya balik atau mendiamkannya? Saya pilih, terus mendoakan. Selamat malam.

"mau sampai kapan begini terus Cak? Tiga tahun? Atau empat tahun lagi?"

Sore itu seorang sahabat saya mempertanyakan hal yang sama lagi. Saya bosan mendengarnya. Seingat saya pertanyaan ini sudah diulang-ulang sampai saya hapal harus meletakkan titik, koma, tanda tanya dan tanda petik dibagian mana. Mungkin sahabat saya itu juga bosan mengulang pertanyaan yang sama. Saya yakin dia dan saya berada pada satu konteks yang serupa, bosan.

Pertanyaan itu, satu dari beribu pertanyaan yang tidak bisa saya jawab. Atau lebih tepatnya, saya masih belum bisa menjawabnya. Belum ingin.

Ada banyak hal yang menyebabkan saya masih belum ingin menjawab pertanyaan itu. Salah satunya mungkin, harapan. Masih ada harapan, saya yakin. Dan selama harapan itu masih melayang-layang ditempatnya, selama itu juga saya tidak akan menyerah. Bukankah tidak selamanya orang yang berharap itu akan dikecewakan terus-menerus?

Terkadang, memang ada rasa menyerah. Kerap kali membenak saat saya sudah merasa sangat lelah. Tapi entah kenapa untuk menjawab pertanyaan itu lidah saya masih belum ingin mengatakannya. Walau saat itu saya berada ditengah-tengah keadaan sangat lelah sekalipun. Lidah masih tak ingin, hati masih menolak.

Sekali lagi saya katakan, saya masih belum bisa menjawab pertanyaan itu. Jangan diulang lagi, karna saya sudah sangat bosan mendengarnya. Entah itu tiga, empat, atau sepuluh tahun lagi saya benar-benar belum tahu. Yang pasti selama harapan itu masih ada, selama itu juga saya akan memperjuangkannya. Jika memang harapan sudah benar-benar kandas, mungkin saat itulah saya menyerah. Saya tidak ingin menyerah begitu cepat, terlebih-lebih untuk hal yang patut diperjuangkan seperti ini.

Saya yakin langkah saya ini benar. Semoga. Harapan itu masih ada.

Apa yang akan terjadi dengan Oktober tahun ini?

Apakah sama dengan Oktober tahun lalu? Dua tahun yang lalu? Atau Tiga tahun yang lalu? Ya semoga dan aku berharap sekali tidak ada peristiwa ulangan di Oktober tahun ini. Mengingat tiga tahun belakangan ini Oktober ku diisi dengan sakit kepala, dada sesak, tangan dingin dan gejala takikardi lainnya. Benar-benar jauh dari yang diharapkan.

Oktober dua tahun yang lalu. Saat umurku 17 belas tahun. Seharusnya pada umur segitu, seorang remaja mendapatkan ulangtahun terbaiknya. Menerima surprise dari teman-teman dan pacarnya. Mendapatkan hal-hal terbaik. Tapi semuanya memang jauh dari harapan, jauh dari hal-hal yang aku doakan. Sakit. Beruntung aku masih bisa senyum saat itu, berpura-pura tidak terjadi apa-apa. Yeah, predikat muka topeng mungkin dapat disematkan di belakang namaku.

Oktober satu tahun yang lalu. 18 tahun, setidaknya masih lebih baik dari Oktober sebelumnya. Aku masih bisa tertawa, tulus. Walaupun sebenarnya, dalam hati mau nangis juga. Seseorang yang aku harapkan tidak mengucapkan apa-apa. Ntah dia berdoa disana untukku, ntah memang sudah lupa dengan ulangtahunku. Ntahlah. Cukup bikin takikardi sebenarnya, but its okay lah. Sudah terbiasa dengan hal-hal seperti itu.

Oktober tahun ini. Gak mau mengharapkan hal-hal super. Gak mau mendoakan hal itu lagi. Gak mau berandai-andai tentang hal yang sama dua tahun belakangan ini. Aku lelah. Aku takut semuanya buyar, lagi. Aku masih belum bisa menerima kenyataan yang memang akan terjadi. Sakit.

Tapi gak ada salahnya berdoa kan?

Selalu berdoa kok, dengan topik yang sama. Kali saja Tuhan mau mengabulkannya di Oktober tahun ini.

Sebagai mahasiswa kedokteran sepertinya gak afdol kalo aku gak ngebahas bidang perkuliahan ku sendiri. Baiklah setelah beradu pendapat dengan kapita selekta selama beberapa detik, akhirnya aku memutuskan untuk membahas RADANG. 

Eh, bang. 

Anissa Florence Oktina Pardede
sore hari, kamar kosan alda, Kota Parahyangan

Right! Setelah sekian lama mendekam diam, akhirnya bisa nyentuh situs ini lagi.

Hampir sebulan enggak nulis itu rasanya hambar. Rencananya sih kemaren mau ngeangkut advan hitam aku dari Medan. Tapi setelah bayangin betapa repotnya nenteng laptop sebelas-inchi melintasi tiga kota (Jakarta - Bandung - Pekanbaru), niat mulia itu aku batalkan sepihak.

Puji Tuhan sekarang udah ada laptop cadangan kepunyaan my sweety brother Andreas Lorenzo Rafael Pardede, jadinya bisa lagi deh cerita-cerita sama situs terkontroversial ini *yeay

Jadi apa yang mau aku bagi sekarang? Too Much, babe.

Mulai dari liburan ku yang super duper seru sekaligus bosan sampai ke lauching new account twitter.

Dimulai dari liburan yang seru. Melintasi tiga kota wisata dalam kurun waktu hampir tiga minggu. Menghabiskan cukup banyak uang mommy, dan menguras duit Alda haha. Kuliner setiap malam *pukpuk my abdomen*. Dan masih banyak hal gila lainnya. Mungkin kalau aku ceritakan semuanya disini, bakalan marah blogger karna postingan aku yang terlalu panjang. Jadi, bagi yang mau cerita-cerita soal liburan hari raya kali ini bisa email aku deh, di aq_aza@rocketmail.com :) Ku akui alamat email ku memang sangat alay, maklum itu email udah dari jaman dahulu kala hihi. Tapi orangnya gak alay kok, kalau korslet iya :D Ditungguin ya emailnya :)

Beralih ke topik lain.

You know? Aku mengganti twitter ku dan aku sangat bahagia akan hal ini.

Reason? Aku mulai gak nyaman sama akun lama. Nyiksa banget. Terlalu banyak orang-orang yang suka 'mendiagnosa tanpa melakukan anamnesa terlebih dahulu' *you know what i mean*. Banyak manusia-manusia alay juga. Mau ngespam gak tega. Salah satu dari yang alay itu adalah teman ku. Halaaah.

Why di protect? Ya karna orang-orang yang suka 'mendiagnosa tanpa melakukan anamnesa terlebih dahulu' tadi. Aku gak mau jatuh dilubang yang sama, di kesalahan yang sama. Intinya, lagi pengen melindungi diri sendiri aja dulu deh. Yang kemaren-kemaren, yang ditwitter lama, udah cukup bikin sesak napas hehehe gak mau kena lagi :)

Hem i think thats all. Sudah ngantuk, dan sangat butuh yang namanya tidur. Sebelum tidur aku mau ngucapin, Happy Birthday for my beloved brother Abidan Septian Nugraha Pardede. Stay handsome!

God Bless.

Flight 10 Agustus 2012 

Lion Air Medan - Jakarta 19.10 WIB 

Next Vacation West Java, Bandung yeaaaah !

Anissa Florence Oktina Pardede

Medan, warnet dekat rumah
Please be faster 10 August !

"Tuhan, Kau tau apa yang ada didalam hatiku kan? Kau juga sudah pasti tau apa yang selalu ku doakan. Tuhan, aku tidak menuntut. Berusaha untuk tidak memaksa lebih tepatnya. Karna ku yakin Tuhan, untuk segala sesuatu ada waktunya"

Anissa Florence Oktina Pardede,
pulang kuliah umum,
kamar kosan florent.

Dalam bahasa batak botung is mean 'kekenyangan'. Thats right! Aku mengalami kekenyangan yang hampir mendekati level expert. Hampir susah bergerak. Butong.

Intinya hari ini, dihari minggu ini aku memakan banyak sekali makanan. OH TIDAAAAAAK, BENCANA!

Fase pertama butong diawali pada pagi hari, sepulang gereja. Pulang gereja aku diajak opung makan mie pangsit dekat rumah (oyeaah).

Kemudian dilanjutkan sore hari. Ini merupakan fase kedua butong. Mie gepeng goreng dua bungkus. Dimakan sendirian sambil nonton smash ngabuburit di SCTV. yeaaaaah, i'm spiderman baby HUAHAHAHA!

Fase ketiga butong adalah saat aku singgah ke indomaret buat beli sebuah minuman yang sangat enak dan sangat membuat perut nyaman. Fase ini terjadi sekitar jam enam sore, dua jam setelah terjadinya fase butong yang kedua. Minuman itu adalah sebuah minuman asam, susu, berfermentasi, 250ml, harganya 7000rupiah. Hem sebut saja namanya cimory, nama samaran #eh Gatau kenapa akhir-akhir ini suka banget sama ini minuman. Yang nyiptain cimory pasti masuk surga!! Amin~!

Fase keempat butong adalah saat aku menyantap sebungkus nasi goreng ples telor mata sapi dan es jeruk yang aku pesan dari nenek-nenek sebelah kosan amek. Tanpa rasa berdosa menyantap habis. Bener-bener deh nih perut udah kayak perut sapi.

Fase terakhir butong adalah ya sekarang ini. Neraka. Dengan dana yang sedang dalam proses hidup segan mati tak mau, dengan rasa tidak berdosa sedikit pun, dua gadis yang tak jelas asal muasalnya yaitu nopeng dan amek ngeborong isi indomaret. Asli aku speechles mendadak saat melihat cocacola 1.5L, 2 botol cimory, serena snack, sebungkus besar better, millo nuggets, tango vanilla, tango chocolate, cheetos, rechees nabati, malkist abon, chacha, dan masih banyak lagi #bayanginajasendiri

Ga bisa bayangin perut yang udah rata-rata lemak ini bakal jadi apa. Entahlah, berharap aja semoga secepatnya dunia akan mengakui bahwa cewek gendut adalah tren masa kini.

BUTONG!

distance doesn't matter if you really love the person, 

what matters most is your honesty and trust for relationship to work out. 

Kau pasti tidak tau, betapa sakitnya cinta yang tak terbalas. 
Namun, kau harus tau rasanya jauh lebih perih saat 
hatimu bersikeras untuk tetap menunggu. 
Menunggu dia yang menganggap mu 
hanya seperti angin lalu  

*dikutip dari novel teenlit If Someday..*

1. Kamu kalo senyum aneh. Apalagi kalau udah pamerin gigi. Hem lebih bagus sih senyum biasa, tanpa pamer gigi. Saat kamu tersenyum dengan tatapan mata yang tajam banget, itu favorit aku. Kaya senyum kamu di foto paskriba. Cakep sekali.

2. Seperti yang aku bilang tadi, kamu punya mata yang tajam. Sedikit menyipit dibagian ujungnya. Kalau kamu ketemu orang baru, mereka pasti mikir kamu keturunan chiness. Padahal kan kamu batak tulen. Hehe, keren! Paling keren lagi kalo udah makai helm yang cuma nampakin matanya aja. Hihihi bawaannya pengen milikin itu mata.

3. ANTI MAKAN SATE PADEH. Haha karna kata sahabat kamu, sekali dibawa kesana kamunya langsung sakit perut (beda banget sama aku, yang suka banget sama sate padeh).

4. Kamu sebel makai helm. Kenapa? Karna gak bisa liat dunia secara bebas, kata kamu. Kamu juga ga bisa bernafas luwes karena kebekep sama helm. Kamu gak bisa mendengar dengan baik karna kebekep sama helm. Padahal helm itu buat safety kan. Terpaksa juga kamu makenya demi keselamatan. 

5. Kamu paling suka nonton. Aku tahu, ada banyak koleksi dvd dikamar kamu. Tapi dari sekian banyak itu, kamu paling suka sama american pie. Kata kamu, itu film udah berkali-kali kamu tonton, tapi enggak bosan-bosan juga.

 6. Kamu paling benci hari Rabu. Aku tau banget, setiap hari Rabu pasti mood kamu berantakan. Kenapa? Karena mata pelajaran pertama dihari Rabu adalah matematika. Bagi kamu matematika itu akar dari segala permasalahan. Dan kamu paling suka sama pelajaran geografi. Kenapa? Karna saat pelajaran itu kamu bisa main BINGGO, kata kamu. 

7. Kamu paling benci kecoa. Sangkin bencinya, kamu pernah bilang sama aku lebih baik ketemu sama kuntilanak daripada menyaksikan kecoa terbang didepan mata. 

8. Kamu kalo make jam tangan, selalu makenya disebelah kanan. Dan gelang bulet-bulet coklat disebelah kiri. Sekarang keliatannya gaya kamu berubah ya? Jam tangan disebelah kiri dan handband hitam dikanan. Ntah maksudnya apa, mungkin supaya terlihat lebih keren? Tapi lucu sih

9. Kamu agak parno sama gelap dan petir. Aku tau ini, tapi kamu gak pernah mau ngaku. Padahal itu bukan sesuatu yang memalukan menurut ku. 

10. Kata kamu, berat badan kamu itu ideal banget. Padahal menurut aku, kamu itu kurus! Kalau udah meluk kamu, rasanya kaya meluk tengkorak. Terus kamu janji, bakal ngegemukin badan sedikit dan fitnes buat bentuk sixpack. Mau nyaingin Jacob kata kamu hahaha. Dan sepertinya program kamu berhasil ya. Agak gemukan sekarang. Kalau sixpacknya, gatau deh hehehe

11. Kamu paling suka sama lagu, “Tiap langkahku, diatur oleh Tuhan.. Dan tangan kasihNya membimbingku~” Thankyou, because of you i loved this song too.  

12. Kamu gak bisa dilawan dan gak suka diremehin. Keras kepala. Aku lebih milih diam kalau udah berantem sama kamu, tapi entar beberapa waktu kemudian kamu juga yang nyapa aku. Hihi. 

13. Hemmm apa lagi ya... Aa too much loh.

Hem jadi? Bagaimana keadaan mu selama setahun belakangan ini? 

“walaupun tidak ada hal lain di dunia ini yang bisa kau percayai, percayalah bahwa aku mecintaimu. sepenuh hatiku.” 

Ilana Tan, Sunshine Becomes You 

“Di mana pun dia berada. Dan kuharap dia tahu bahwa selama aku masih bernafas, aku akan selalu mencintainya. Sepenuh hatiku. Selamanya. -Alex Hirano”

Buat seorang gadis kecil yang ngechat aku di facebook siang ini, "hihi aku gatau dek, tapi aku senang ngeliat namamu masuk notification facebook ku. Aku senang ngeliat kita ngobrol bareng, walaupun didunia maya" :))

Sabtu  duapuluh tiga juni duaribuduabelas
Pulang kuliah Ilmu Penyakit Dalam, 
Kamar Kosan Aryo.

Sabar cak. Kalo gak ketemu liburan kali ini, mungkin liburan natal kalian bakal ketemu. Kalo gak ketemu juga, mungkin saja tahun depan. Tahun depannya lagi. Dan lagi. Masalahnya sekarang, hatimu masih kuatkah untuk menunggu?

Senin, setengah tiga dini hari

Back at One - Shayne Ward 

You know where I've come from,
You know my story,
You know why I'm standing here...
Tonight,

Please don't go,
Don't be in a hurry,
I'm here to make it clear,
Make it right,

Well I know I've acted foolish,
But I promise you no more,
I've finally found that something
Worth reaching for,

I'm not here to say I'm sorry,
I'm not here to lie to you,
I'm here to say I'm ready,
That I've finally thought it through,

I'm not here to let you're love go,
I'm not giving up oh no,
I'm here to win your heart and soul,
That's my goal.

Please don't go,
You know that I need you,
And can't breath without you,
Live without you,

Be without you,
Well I know I've acted foolish,
But i promise you no more,
I'm not here to say I'm sorry,

I'm not here to lie to you,
I'm here to say I'm ready,
That I've finally thought it through,
I'm not here to let you're love go,

I'm not giving up oh no,
I'm here to win your heart and soul,
That's my goal.
Well i won't stop believing,

That we will be leaving together,
So when I say i love you,
I mean it forever and ever,
ever and ever....

I'm not here to say I'm sorry,
I'm not here to say I'm sorry,
I'm not here to lie to you,
I'm here to say I'm ready,

That I've finally thought it through,
I'm not here to let you're love go,
I'm not giving up oh no,
I'm here to win your heart and soul,

Yes I'm here to win your heart and soul,
Thats my goal....

Beberapa hari yang lalu, seorang teman kecil aku nge-bbm aku. Awalnya sekedar say hello, cerita-cerita masa kecil dulu, dan sudah pasti ujung-ujungnya curhat. Aku sangat mengenal dia, dia juga sangat memahami ku. Kami seperti satu tubuh yang gak bisa dipisahkan. Aciee. 

Sebenarnya sih, tidak ada yang perlu di ceritakannya lagi kepadaku.  Aku sudah tau ceritanya, bahkan sudah sangat tahu. Aku masih ingat bagaimana dulu dia begitu sangat antusiasnya menceritakan seseorang demi seseorang yang pernah singgah dihidupnya. Namun kali ini berbeda. Dua tahun belakangan ini dia selalu menceritakan orang yang sama, tiada bosan. Tapi aku bosan.  Dan sudah seharusnya aku bertindak sebagai seorang sahabat yang baik. Mendengarkan dia. Pernah dia berkata kepadaku, “Maafkan aku ya cak. Kalau aku gak cerita sama mu, sama siapa lagi coba?” dan aku hanya tersenyum kemudian lalu memeluknya kuat.

Dan seperti sebelum-sebelumnya, aku kembali mendengarkan. Ceritanya sama. Masih tentang lelaki itu. Sangkin seringnya dia menceritakan tentang laki-laki itu, aku pun jadi merasa sudah sangat kenal dekat dengan lelaki itu. 

Ceritanya kali ini bermula dari ingatannya akan SNMPTN. Tahun lalu, persis pada masa-masa kelulusan seperti ini ada yang terjadi antara dia dan lelaki ini. Ups, bukan sesuatu yang negatif dong ya.  Hanya sebuah obrolan singkat tentang cita-cita mereka. Sedetail mungkin dia menceritakan padaku. Tempat, jam, pakaian lelaki itu, wajahnya, kata-katanya, semuanya dia ingat. Aku tidak mengerti mengapa dia dapat mengingat hal sedetail itu. Aku saja bisa sangat mudah melupakan perkataan ku semenit yang lalu. Entahlah. 

Beberapa hari yang lalu, aku pernah melihat sebuah akun twitter yang mengatakan, "dibutuhkan waktu 17 bulan 26 hari untuk benar-benar melupakan mantan" Entah kenapa aku berharap pernyataan ini benar. Sebenarnya saat melihat pernyataan seperti ini, aku ingin sekali me-retweet-kan untuk dia. Tapi aku kembali ingat, dia paling pantang ngebahas yang namanya mantan ditwitter. Dia ingin semua orang tahu kalau dia bahagia. Seolah-olah dia telah melupakan lelaki itu. Berpura-pura. Padahal sebenarnya, hal itu justru buat dia semakin sakit.

Tersenyum lepas pagi ini karna mengingat kejadian setahun yang lalu. Tingkah bodoh dan tatapan itu masih detail diingatan. Apa kabar, kamu? 

"if you love two people at the same time, choose the second one, because if you really love the first one you wouldn't have fallen for the second" - Jhonny Deep

"we were crying together, it was a long time ago.

Before you walk out the door and leave me this way, just hear what i say"

You make me feel - Westlife

Hello. Selamat hari selasa. Selamat tanggal duapuluhdua. Selamat berjanji lagi pada diri sendiri, janji yang pada akhirnya tidak ditepati. Begitu seterusnya.

Hari ini diawali dengan playlist handphone yang tidak sengaja terputar tepat setelah aku selesai mandi. Kemudian mendoktrin hati, agar berkelakuan seperti tiada playlist yang terputar pagi ini. Terus cuma bisa nyudut dikamar dengerinnya, sambil makai vaseline cocoa glow. Tiada komentar. Saat itu jam menunjukkan pukul setengah sembilan pagi. Kebetulan rumah lagi kosong. Opung udah pergi melayat kerumah opung pasar tiga, lima belas menit yang lalu, sedangkan bang ipan udah cabut ngampus sejak jam delapan tadi. Yang terdengar hanya lagu itu. Aku nyudut dikamar sambil makai vaseline cocoa glow.

Liriknya terdengar begitu polosnya, merasa tidak melakukan kesalahan sedikit pun. Entah kenapa aku enggak tega buat nge-off-in handphone. Atau setidaknya keluar dari kamar, pindah keruang TV. Tetap nyudut.

Teringat persis setahun yang lalu, aku mendengarkan lagu yang sama kaya yang ter-suffle pagi ini. Dan perasaan masih tetap saja sama. Yang berbeda hanya, setahun yang lalu aku benar-benar lemah dan tiba-tiba bisa saja meneteskan air mata sambil senyum-senyum. Psikosa. Kalau sekarang, aku sedikit lebih tegar. Hm mungkin. Setidaknya belakangan ini tidak pernah meneteskan air mata untuk hal-hal seperti ini, tidak penting. Terakhir kali aku nangis itu, kemaren malam. Itu pun karna merindukan seseorang. Sekian.

Semenjak pagi tadi menu options now playing dihandphone aku ubah. Khusus buat hari ini, aku hanya ingin mendengarkan lagu itu. Titik. Dan percaya gak percaya, hari ini mungkin sudah seratus kali aku putar lagu dengan judul yang sama. Ya siapa lagi kalau bukan lagu itu.

Aku tidak ingin nangis untuk hari ini. Tidak itu karna lagu. Karna merindukan seseorang. Atau karna duit ATM yang benar-benar udah diambang kematian. Tidak ada. Ah, lagi-lagi aku berjanji pada diri sendiri.

Sehari sebelum hari ini, persisnya kemarin. Aku mencium aroma parfum yang sangat aku kenal. Aroma parfum yang sudah setahun lebih tidak aku hirup lagi. Tapi entah kenapa aku masih sangat kenal dengan aromanya. Lembut dan menenangkan.

Setahuku, cuma dia yang mempunyai aroma parfum selembut itu. Tapi entah kenapa semenjak-semenjak ini, belakangan ini, aku sering menemukan orang yang memiliki aroma parfum yang sama. Orangnya berganti-ganti, tiada tetap. Bahkan sering sekali aku berdoa semoga suatu hari nanti aku menemukan aroma parfum lembut itu berikut dengan dirinya. Mungkin saja aku bisa memeluknya saat itu juga. Mungkin.

Jam sudah menujukkan pukul sebelas malam lewat limapuluh menit. Hari ini aku tutup dengan bella's lullaby. Aku tidak ingin menutup hari ini dengan lagu itu lagi. Cukup sepanjang hari ini aku mendengarkannya. Berharap setelah ini janji bukan hanya sekedar janji. Tidak lagi mengingkari janji yang sama, janji yang dibuat oleh diri sendiri.

Selamat tengah malam :) Selamat beristirahat duapuluhduamei :)

"My daddy used to tell me that the first time you fall in love,  it changes your life forever, and no matter how hard you try, the feeling never goes away. This boy you have been tellin' me about was you first love. and no matter what you do, he'll stay with you forever" 

dikutip dari Notebook dengan perubahan seperlunya

"you say you love rain, but you use an umbrella to walk under it. You say love sun, but you seek shade when it is shining. You say love wind, but when it comes you close your window. so that's why i'm scared when you say love me" - Bob Marley

"You call me a stranger. You say I'm a danger. But all these thoughts are leaving you tonight. I'm broke and abandoned. You are an angel, making all my dreams come true tonight" 

Stranger - Secondhand Serenade

"Akupun tidak berhenti mengucap syukur karena kamu. Dan aku selalu mengingat kamu dalam doaku"

Efesus 1 : 16