Retinoid acid adalah senyawa yang merupakan derivat atau turunan dari vitamin A. Turunan vitamin A ini dipercaya dapat menjadi zat untuk menangkal penuaan karna kemampuannya dalam meregenerasi kulit. Selain itu retinoid juga dapat digunakan dalam first line treatment dalam kasus jerawat. Walaupun memang tidak semua jenis jerawat dapat ditreatment oleh retinoid, namun sampai sekarang zat ini masih di percaya dan di gunakan oleh sebagian besar produsen skincare.
Retinoid bekerja dengan cara mempercepat regenerasi kulit-kulit mati yang berada di lapisan epidermis kulit sehingga digantikan oleh sel-sel kulit yang baru.
Berikut ini adalah beberapa jenis retinoid yang bisa kamu temukan di Indonesia :
- Adapalene
- Isotretinoin
- Retinol
- Tretinoin
Namun penggunaan retinoid sebenarnya perlu diperhatikan lebih lagi, karna ada beberapa kondisi tertentu dimana kamu tidak dapat menggunakan zat ini. Seperti kondisi dibawah ini :
- Ibu hamil, menyusui ataupun sedang dalam masa merencanakan kehamilan disarankan tidak menggunakan produk yang ada bahan retinoid. Beberapa jurnal penelitian mengungkapkan bahwa kelebihan vitamin A dapat mengakibatkan efek teratogenik pada janin atau dapat gangguan pertumbuhan pada embrio.
- Sebaiknya tidak digunakan pada kulit yang memiliki masalah yang serius seperti eksim hingga kanker kulit.
- Hindari penggunaan retinoid jika kamu punya reaksi hipersensitivitas terhadap zat ini.
- Untuk menghindari gejala kelebihan vitamin A, hindari menggunakan retinoid oral dan topikal secara bersamaan.
Walaupun sering digunakan dalam produk skincare karna manfaatnya yang banyak, retinoid tetaplah sebuah senyawa yang mempunyai efek samping. Efek samping yang terjadi ketika penggunaan retinoid topikal adalah kulit kemerahan seperti terbakar, gatal, kering, terkelupas, iritasi dan juga biasanya lebih sensitif terhadap paparan sinar matahari. Karna itu senyawa retinoid acid tunggal tidak disarankan untuk digunakan dalam jangka panjang. Waktu maksimal penggunaan retinoid topikal adalah 6 bulan dan harus dihentikan paling lambat 1 tahun sebelum merencanakan kehamilan.
Bagaimana cara menggunakan senyawa retinoid dengan aman?
Pada dasarnya penggunaan retinoid dalam jangka panjang membutuhkan pengawasan dokter, karna retinoid adalah obat keras. Jika kamu hendak menggunakan senyawa retinoid dalam jangka panjang, lebih baik menggunakan retinol yang merupakan versi lebih ringan dari retinoid acid.
- Sebelum menggunakan retinoid dengan jenis apapun, ada baiknya kamu memastikan terlebih dahulu apakah kulit mu tidak memiliki reaksi hipersensitivitas. Cara mudah untuk mengetahui bahwa kamu hipersensitif terhadap suatu zat adalah dengan cara mengoles zat yang ingin dites di belakang daun telinga kamu. Setelah itu biarkan semalaman. Jika keesokan paginya kamu merasa gatal, perih dan bengkak pada daerah yang telah dioleskan zat, itu artinya kamu memiliki hipersensitifitas terhadap zat tersebut.
- Kulit yang telah di oles oleh retinoid acid akan mengalami pengelupasan dan iritasi, Tenang, ini reaksi yang wajar dari penggunaan retinoid. Untuk itu kamu harus menggunakan sunblock di pagi hari, minimal SPF 30 PA ++ dan lakukan re-apply setiap 2 jam sekali jika kamu beraktivitas dibawah sinar matahari langsung,
- Hindari penggunaan zat-zat yang dapat mengeringkan kulit seperti alkohol, niacinamide, vitamin c, SLS, dan produk yang mengandung 'whitening'. Karna produk-produk dengan klaim 'whitening' biasanya akan menyebabkan kulit kering sehingga memperparah kondisi kulitmu yang sudah kering akibat penggunaan retinoid. Baca Juga : Mengenal Acid Dalam Dunia Kecantikan
- Kombinasikan retinoid dengan zat yang dapat mengunci kelembaban seperti Hyaluronic Acid. Hal ini dilakukan agar kulit mu tetap terjaga hidrasinya sehingga tidak menyebabkan kulit jatuh dalam kondisi dehidrasi. Jika kulit mengalami dehidrasi, kerutan dan jerawat akan lebih gampang untuk muncul.
Selalu konsultasikan penggunaan retinoid mu dengan dokter. Jika ada reaksi iritasi yang berlebihan, jangan sungkan untuk menceritakannya pada orang-orang yang memang ahli dibidang ini.
